...::: :::: Welcome to My Website :::: :::...


Profile Daeng Ridwan



Nama : Ridwan
Tempat / Tanggal Lahir : Tator, 30 Juni 1977
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Belum Menikah
Kewaraganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 191,
Kelurahan Wattang,
Kec. Polewali, Kab.
Polman, Prov. Sulawesi Barat
Kode Pos 91311
Nomor telpon / HP : 081225197400
Email / Friendster : oi_daengridwan_sepedaontel@yahoo.co.id
Facebook : oi_oemar_bakri@yahoo.com

Rabu, 15 Juli 2009

..:: Ternate dan Ambon ::..

Setelah menempuh jarak kurang lebih 3000 Kilometer, akhirnya Ridwan sampai di pelabuhan Bitung Sulut untuk menyebrang ke Ternate dengan menggunakan kapal ferry. Selama 13 jam waktu yang perlukan untuk menyebrang dan tidak di sia-siakan oleh Ridwan untuk beristirahat.
Setelah tiba di pelabuhan Ternate, Ridwan di arahkan oleh polisi pelabuhan ke KSS (Keluarga Sulawesi Selatan), untuk istirahat dan keliling kota Ternate. Seminggu sudah berlalu, akhirnya Ridwan ke Kantor Gubernur Malut untuk meminta rekomendasi perjalanan dan stempel. Walaupun tidak bertemu dengan Bapak Gubernur Malut namun ada Staffnya yang membantu Ridwan.
Ke esokannya, Ridwan langsung berangkat ke pelabuhan Ternate untuk menyebrang ke Halmahera. Tapi menurut polisi pelabuhan sulit kapal yang ke Halmahera. Akhirnya Ridwan menyebrang ke Ambon.

Setelah satu hari, satu malam akhirnya Ridwan sampai di pelabuhan Ambon dengan menggunakan Pelni KM. Lambelu. Karena sudah pukul 18.00 WIT dan demam akhirnya Ridwan langsung menuju Kapolsek Tanah Merah, Ambon untuk menginap. Disana tidak ada tempat untuk beristirahat terpaksa Ridwan tidur di dalam sel tahanan. Keesokan harinya tepat pukul 8.00 dan bertepatan dengan apel pagi, Bapak Saleh Jalil (Kapolsek) menemui Ridwan. Setelah apel pagi, akhirnya Ridwan di ajak kerumah dinas Bapak Saleh Jalil (Kapolsek) dan ke Puskesmas untuk berobat. Setelah tiga hari dan Ridwan pun sembuh akhirnya bisa keliling kota Ambon sambil menunggu jadwal Gubernur Ambon.
Setelah dua minggu menunggu, Ridwan akhirnya bertemu dengan SEKDA Provinsi untuk meminta surat dan stempel. Dan Ridwan pun menunggu lagi jadwal kapal ke Jayapura selama dua minggu lagi. Karena sudah lama menunggu ternyata kapal yang ke Jayapura tidak ada. Akhirnya Ridwan merubah rute perjalanan dan menyebrang dengan menggunakan kapal barang Inti Sejati karena tidak ada kapal Pelni dengan tujuan ke Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar